Match on line merupakan salah satu hal yang mendefinisikan kultur gaming contemporary

Planet88
dan dewasa ini ada banyak sekali match on line yang dapat kita mainkan di waktu luang. Yang kerap menjadi masalah adalah, perangkat kita tidak siap untuk menjalankannya. Memang bukan rahasia jika activity on the net seperti Genshin Affect atau Apex Legends membutuhkan Personal computer atau laptop dengan spesifikasi yang cukup mumpuni, dan itu yang sering kali membuat para gamer mengurungkan niatnya.

Kabar baiknya, masih banyak activity on the web lain yang dapat dimainkan tanpa harus menggunakan PC atau notebook berspesifikasi dewa. Memang ada sejumlah kompromi yang harus dilakukan, seperti misalnya menggunakan setelan pengaturan grafis yang paling rendah, tapi yang penting adalah bagaimana recreation-nya tetap bisa berjalan secara lancar. Tanpa perlu berlama-lama, berikut adalah fifteen recreation on line Personal computer ringan yang siap untuk dinikmati di Computer system maupun laptop computer dengan spesifikasi pas-pasan.

one. Dota two
CPU: Dual-Main two,8 GHz dari Intel atau AMD
RAM: 4 GB
GPU: Nvidia GeForce 8600/9600 GT, ATI/AMD Radeon High definition 2600/3600
Storage: fifteen GB
OS: Windows 7


Ketika baru pertama memainkannya, Dota two mungkin akan terasa sulit. Pada kenyataannya, sport semacam ini memang tidak diciptakan untuk dapat dikuasai hanya dalam waktu semalam. Ketekunan dan kemauan untuk terus belajar jauh lebih penting di Dota two daripada spesifikasi Computer system yang kita gunakan.

Buat saya pribadi, daya tarik utama Dota 2 adalah bagaimana semua hero yang tersedia dapat dimainkan sepenuhnya secara cuma-cuma, termasuk yang baru saja dirilis belum lama ini, Primal Beast. Selagi menunggu customer sport-nya diunduh, Anda juga bisa membaca sejarah panjang Dota 2 beserta turnamen akbarnya di sini.

two. League of Legends
CPU: Intel Main i3-530 atau AMD A6-3650
RAM: two GB
GPU: Nvidia GeForce 9600 GT, AMD Radeon HD 6570, Intel HD 4600
Storage: 16 GB
OS: Home windows seven


Seperti halnya Dota two, League of Legends (LoL) juga lebih menuntut ketangkasan bermain daripada spesifikasi PC. Dengan kata lain, ketimbang memaksa menggunakan setelan pengaturan grafis yang lebih baik, jauh lebih penting Anda meluangkan waktu untuk mempelajari dan menguasai champion demi champion yang tersedia.

Satu hal yang sangat menarik dari LoL adalah lore-nya. Meskipun aspek ini sama sekali tidak punya pengaruh terhadap gameplay-nya, namun setidaknya ini bisa menjadi modal bagi pengembangnya (Riot Online games) untuk mengadaptasikan LoL ke berbagai media lain. Kalau Anda belum pernah mengenal LoL sebelumnya, coba tonton dulu serial animasinya, Arcane, siapa tahu Anda jadi tertarik untuk mencoba game-nya setelah itu.

3. SMITE
CPU: Intel Core 2 Duo 2,4 GHz atau AMD Athlon X2 2,seven GHz
RAM: four GB
GPU: Nvidia GeForce 8800 GT
Storage: thirty GB
OS: Home windows seven sixty four-little bit


MOBA tapi yang disajikan lewat perspektif orang ketiga ketimbang isometrik, begitulah cara tergampang untuk mendeskripsikan SMITE. Sepintas perbedaan ini kedengarannya sepele, namun pada praktiknya SMITE membutuhkan gaya bermain yang sangat berbeda ketimbang Dota two maupun LoL. Secara umum, gameplay-nya terkesan lebih sarat action ketimbang MOBA pada umumnya.

4. Counter-Strike: Worldwide Offensive
CPU: Intel Main two Duo E6600 atau AMD Phenom X3 8750
RAM: two GB
GPU: VRAM 256 MB
Storage: fifteen GB
OS: Home windows seven/Vista/XP


Siapa yang tidak kenal recreation initially-person shooter yang satu ini? Sejak zaman warnet dan recreation Heart masih mendominasi pemukiman di kota-kota besar di tanah air, activity yang lahir dari sebuah mod untuk Half-Daily life ini sudah menjadi video game multiplayer yang luar biasa populer. Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) pun juga demikian; sport ini masih selalu tercatat sebagai salah satu recreation dengan jumlah pemain terbanyak di Steam, bahkan di tahunnya yang ke-10 ini.

Buat yang tertarik dengan sejarah recreation Counter-Strike, Anda bisa membacanya di artikel ini. Bagi yang lebih tertarik dengan sejarah skena esport-nya di Indonesia, silakan mampir ke tautan berikut.

5. Valorant
CPU: Intel Core 2 Duo E8400 atau AMD Athlon 200GE
RAM: four GB
GPU: Intel HD 4000 atau AMD Radeon R5 two hundred
Storage: twenty GB
OS: Windows 7
Planet88

Valorant memang baru hadir di tahun 2020, akan tetapi itu bukan berarti Anda perlu menggunakan PC atau laptop dengan spesifikasi yang amat present day untuk bisa menjalankan hero shooter besutan Riot Games ini. Game-nya boleh digarap menggunakan Unreal Engine 4, namun Riot telah menerapkan modifikasi yang cukup ekstensif demi memastikan sport-nya bisa berjalan lancar di PC kentang sekalipun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *